Laporan Pendahuluan Soft Tissue Tumor (STT)
1.
Definisi
Soft
Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan abnormal yang
disebabkan oleh neoplasma dan nonneoplasma. Soft Tissue Tumor (STT)
adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel-selnya tidak
tumbuh seperti kanker.
Jadi
kesimpulannya, Soft Tissue Tumor (STT) adalah suatu benjolan atau
pembengkakan abnormal yang disebabkan pertumbuhan sel baru.
2.
Etiologi
1. Kondisi
genetik
Ada bukti tertentu
pembentukan gen dan mutasi gen adalah faktor predisposisi untuk beberapa tumor jaringan
lunak, dalam daftar laporan gen yang abnormal, bahwa gen memiliki peran penting
dalam diagnosis.
2. Radiasi
Mekanisme yang patogenic adalah munculnya mutasi gen radiasi-induksi yang mendorong transformasi neoplastic.
Mekanisme yang patogenic adalah munculnya mutasi gen radiasi-induksi yang mendorong transformasi neoplastic.
3. Lingkungan
carcinogens
Sebuah asosiasi
antara eksposur ke berbagai carcinogens dan setelah itu dilaporkan meningkatnya
insiden tumor jaringan lunak.
4. Infeksi
Infeksi virus Epstein-Barr dalam orang yang kekebalannya lemah juga akan meningkatkan kemungkinan tumor pembangunan jaringan lunak.
Infeksi virus Epstein-Barr dalam orang yang kekebalannya lemah juga akan meningkatkan kemungkinan tumor pembangunan jaringan lunak.
5. Trauma
Hubungan antara trauma dan Soft Tissue Tumors nampaknya kebetulan. Trauma mungkin menarik perhatian medis ke pra-luka yang ada.
Hubungan antara trauma dan Soft Tissue Tumors nampaknya kebetulan. Trauma mungkin menarik perhatian medis ke pra-luka yang ada.
4.
Tanda dan Gejala
Tanda
dan gejala tumor jaringan lunak tidak spesifik, tergantung pada lokasi dimana
tumor berada, umumnya gejalanya berupa adanya suatu benjolan dibawah kulit yang
tidak terasa sakit. Hanya sedikit penderita yang mengeluh sakit, yang biasanya
terjadi akibat perdarahan atau nekrosis dalam tumor, dan bisa juga karena
adanya penekanan pada saraf-saraf tepi. Dalam tahap awal, jaringan lunak tumors
biasanya tidak menimbulkan gejala karena jaringan lunak yang relatif elastis,
tumors dapat tumbuh lebih besar, mendorong samping jaringan normal, sebelum
mereka merasa atau menyebabkan masalah. kadang gejala pertama biasanya gumpalan
rasa sakit atau bengkak. dan dapat menimbulkan gejala lainnya, seperti sakit
atau rasa nyeri, karena dekat dengan menekan saraf dan otot. Jika di daerah
perut dapat menyebabkan rasa sakit abdominal umumnya menyebabkan sembelit.
5.
Patofisiologi
Pada
umumnya tumor-tumor jaringan lunak Soft Tissue Tumors (STT) adalah
proliferasi masenkimal yang terjadi di jaringan nonepitelial ekstraskeletal
tubuh. Dapat timbul di tempat di mana saja, meskipun kira-kira 40% terjadi di
ekstermitas bawah, terutama daerah paha, 20% di ekstermitas atas, 10% di kepala
dan leher, dan 30% di badan.
6.
Diagnosis
Satu-satunya
cara untuk menentukan apakah suatu jaringan lunak itu jinak atau ganas adalah
melalui biopsi. Karena itu, semua jaringan lunak yang bertambah besar harus
biopsi. Biopsi dapat diperoleh melalui biopsi jarum atau biopsi dengan bedah.
Selama prosedur ini, tenaga kesehatan membuat sebuah pengirisan atau
menggunakan jarum khusus untuk mengambil sampel jaringan tumor dan diteliti
lewat mikroskop. Setelah pemeriksaan tersebut dapat ditemukan jinak atau
ganasnya sebuah tumor dan dapat menentukan tingkatannya.
Metode
diagnosis yang paling umum selain pemeriksaan klinis adalah pemeriksaan biopsi,
bisa dapat dengan biopsi aspirasi jarum halus (FNAB) atau biopsi dari jaringan
tumor langsung berupa biopsi insisi yaitu biopsi dengan mengambil jaringan
tumor sebagian sebagai contoh bila ukuran tumornya besar. Bila ukuran tumor
kecil, dapat dilakukan biopsi dengan pengangkatan seluruh tumor. Jaringan hasil
biopsi diperiksa oleh ahli patologi anatomi dan dapat diketahui apakah tumor
jaringan lunak itu jinak atau ganas. Bila jinak maka cukup hanya benjolannya
saja yang diangkat, tetapi bila ganas setalah dilakukan pengangkatan benjolan
dilanjutkan dengan penggunaan radioterapi dan kemoterapi.
7.
Penatalaksanaan
Secara
umum, pengobatan untuk jaringan lunak tumors tergantung pada tahap dari tumor.
Tahap tumor yang didasarkan pada ukuran dan tingkatan dari tumor. Pengobatan
pilihan untuk jaringan lunak tumors termasuk operasi, terapi radiasi, dan
kemoterapi.
1. Bedah adalah yang paling umum untuk perawatan jaringan
lunak tumors. Jika memungkinkan, dokter akan menghapus kanker dan margin yang
aman dari jaringan sehat di sekitarnya. Penting untuk mendapatkan margin bebas
tumor untuk mengurangi kemungkinan kambuh lokal dan memberikan yang terbaik
bagi pembasmian dari tumor. Tergantung pada ukuran dan lokasi dari tumor,
mungkin, jarang sekali, diperlukan untuk menghapus semua atau bagian dari
lengan atau kaki.
2.
Terapi radiasi dapat digunakan untuk operasi baik
sebelum atau setelah shrink Tumors operasi apapun untuk membunuh sel kanker
yang mungkin tertinggal. Dalam beberapa kasus, dapat digunakan untuk merawat
tumor yang tidak dapat dilakukan pembedahan. Dalam beberapa studi, terapi
radiasi telah ditemukan untuk memperbaiki tingkat lokal, tetapi belum ada yang
berpengaruh pada keseluruhan hidup.
3.
Kemoterapi dapat digunakan dengan terapi radiasi, baik
sebelum atau sesudah operasi untuk mencoba bersembunyi di setiap tumor atau
membunuh sel kanker yang tersisa. Penggunaan kemoterapi untuk mencegah
penyebaran jaringan lunak tumors belum membuktikan untuk lebih efektif. Jika
kanker telah menyebar ke area lain dari tubuh, kemoterapi dapat digunakan untuk
Shrink Tumors dan mengurangi rasa sakit dan menyebabkan kegelisahan mereka,
tetapi tidak mungkin untuk membasmi penyakit.
·
Penanganan pada Soft Tissue Tumor (STT)
adalah sebagai berikut :
1. Terapi
Medis
Terapi medis
termasuk eksisi endoskopik tumor di traktus gastrointestinal bagian atas misalnya:
esophagus, perut (stomach), dan duodenum atau colon.
2. Terapi
Pembedahan (Surgical Therapy)
Pembedahan (complete
surgical excision) dengan kapsul sangatlah penting untuk mencegah
kekambuhan setempat (local recurrence). Terapi tergantung lokasi tumor.
Pada lokasi yang tidak biasanya, pemindahan lipoma menyesuaikan tempatnya.
1. Konsep
Dasar Asuhan Keperawatan
Menurut La Ode Jumadi Gaffar (1999 :
57-65), konsep dasar asuhan keperawatan adalah sebagai berikut :
1.
Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar utama atau langka awal dari
proses keperawatan secara keseluruhan. Pada tahap ini semua data/ informasi
tentang klien yang dibutuhkan dikumpulkan dan dianalisa untuk menentukan
diagnosa keperawatan. Tujuan pengkajian keperawatan adalah mengumpulkan data,
mengelompokkan data dan menganalisa data sehingga ditemukan diagnosa
keperawatan.
2.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan
status atau masalah kesehatan aktual atau potensial. Tujuannya adalah
mengidentifikasi : pertama, adanya masalah aktual berdasarkan respon klien
terhadap masalah atau penyakit; kedua, faktor-faktor yang berkontribusi atau
penyebab adanya masalah; ketiga, kemampuan klien mencegah atau menghilangkan
masalah.
Diagnosa yang kemungkanan muncul pada
Soft Tissue Tumor :
1. Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan luka post
operasi
2. Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan
terputusnya kontinuitas jaringan akibat post operasi
3.
Gangguan pola aktifitas sehubungan dengan luka post
operasi
4. Gangguan rasa aman cemas sehubungan dengan kurang
pengetahuan tentang penyakit
5. Resiko tinggi infeksi sehubungan dengan
3.
Perencanaan
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan maka perlu
dibuat perencanaan intervensi keperawatan dan aktifitas keperawatan. Tujuan
perencanaan adalah untuk mengurangi, menghilangkan dan mencegah masalah
keperawatan klien.
4. Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan
keperawatan oleh perawat dan klien. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika
melakukan implementasi adalah intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana.
4. Evaluasi
Fase akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi
terhadap keperawatan yang diberikan. Hal-hal yang dievaluasi adalah keakuratan,
kelengkapan dan kualitas data, teratasi atau tidaknya klien serta pencapaian
tujuan dan ketepatan intervensi keperawatan.
Konsep Dasar Soft Tissue Tumor (STT)
1. Definisi
Tumor
adalah benjolan atau pembengkakan abnormal dalam tubuh, tetapi dalam
artian khusus tumor adalah benjolan yang disebabkan oleh neoplasma.
Secara klinis, tumor dibedakan atas golongan neoplasma dan nonneoplasma
misalnya kista, akibat reaksi radang atau hipertrofi.
Neoplasma
dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasma ganas atau kanker terjadi
karena timbul dan berkembang biaknya sel secara tidak terkendali
sehingga sel-sel ini tumbuh terus merusak bentuk dan fungsi organ tempat
tumbuhnya. Kanker, karsinoma, atau sarkoma tumbuh menyusup
(infiltrative) ke jaringan sekitarnya sambil merusaknya (destruktif),
dapat menyebar ke bagian lain tubuh, dan umumnya fatal jika dibiarkan.
Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas dan
tidak menyusup, tidak merusak, tetapi membesar dan menekan jaringan
sekitarnya (ekspansif), dan umumnya tidak bermetastasis, misalnya
lipoma. Klasifikasi patologik tumor dibuat
berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik pada jaringan dan sel tumor.
Dari pemeriksaan mikroskopik ini tampak gambaran keganasan yang sangat
bervariasi, mulai dari yang relatif jinak sampai ke yang paling ganas.
Pada satu organ dapat timbul satu atau lebih neoplasma yang sifatnya
berlainan.
Sel
tumor ialah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara
autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini
berbeda dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya. Perbedaan sifat
sel tumor bergantung pada besarnya penyimpangan dalam pertumbuhan, dan
kemampuannya mengadakan infiltrasi danmenyebabkan metastasis.
Bila
kulit diatas benjolan masih baik dan tidak ada luka berupa borok,
kemungkinan benjolan tersebut berasal dari bawah kulit yaitu dari
jaringan lunak yang ada dibawah kulit atau bisa juga dari tulang iga,
namun kemungkinan paling besar adalah dari jaringan lunak bila
pembesarannya relatif cepat dalam waktu yang singkat.
Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain adalah otot, tendon, jaringan ikat, lemak dan jaringan synovial (jaringan di sekitar persendian)
Tumor jaringan lunak dapat terjadi diseluruh bagian tubuh mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tumor jaringan lunak ini ada yang jinak dan ada yang ganas. Tumor ganas atau kanker pada jaringan lunak dikenal sebagai sarcoma jaringan lunak atau Soft Tissue Sarcoma (STS) .
Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain adalah otot, tendon, jaringan ikat, lemak dan jaringan synovial (jaringan di sekitar persendian)
Tumor jaringan lunak dapat terjadi diseluruh bagian tubuh mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tumor jaringan lunak ini ada yang jinak dan ada yang ganas. Tumor ganas atau kanker pada jaringan lunak dikenal sebagai sarcoma jaringan lunak atau Soft Tissue Sarcoma (STS) .
Kanker
jaringan lunak termasuk kanker yang jarang ditemukan, insidensnya hanya
sekitar 1% dari seluruh keganasan yang ditemukan pada orang dewasa dan
7-15 % dari seluruh keganasan pada anak. Bisa ditemukan pada semua
kelompok umur. Pada anak-anak paling sering pada umur sekitar 4 tahun
dan pada orang dewasa paling banyak pada umur 45-50 tahun.
Lokasi
yang paling sering ditemukan adalah pada anggota gerak bawah yaitu
sebesar 46% dimana 75%-nya ada di atas lutut terutama di daerah paha.
Di anggota gerak atas mulai dari lengan atas, lengan bawah hingga telapak tangan sekitar 13%. 30% di tubuh bagian di bagian luar maupun dalam, seperti pada dinding perut, dan juga pada jaringan lunak di dalam perut maupun dekat ginjal atau yang disebut daerah retroperitoneum. Pada daerah kepala dan leher sekitar 9% dan 1% di tempat lainnya, antara lain di dada.
Di anggota gerak atas mulai dari lengan atas, lengan bawah hingga telapak tangan sekitar 13%. 30% di tubuh bagian di bagian luar maupun dalam, seperti pada dinding perut, dan juga pada jaringan lunak di dalam perut maupun dekat ginjal atau yang disebut daerah retroperitoneum. Pada daerah kepala dan leher sekitar 9% dan 1% di tempat lainnya, antara lain di dada.
Penyebaran
atau metastasis kanker ini paling sering melalui pembuluh darah ke
paru-paru (paling sering), ke liver, tulang. Jarang menyebar melalui
kelenjar getah bening.Gejala dan tanda kanker jaringan lunak tidak
spesifik, tergantung pada lokasi dimana tumor berada, umumnya gejalanya
berupa adanya suatu benjolan dibawah kulit yang tidak terasa sakit.
Hanya sedikit penderita yang mengeluh sakit, yang biasanya terjadi
akibat perdarahan atau nekrosis dalam tumor, dan bisa juga karena adanya
penekanan pada saraf-saraf tepi.
Tumor
jinak jaringan lunak biasanya tumbuh lambat, tidak cepat membesar, bila
diraba terasa lunak dan bila tumor digerakan relatif masih mudah
digerakan dari jaringan disekitarnya dan tidak pernah menyebar ke tempat
jauh. Kanker jaringan lunak umumnya
pertumbuhannya relatif cepat membesar, berkembang menjadi benjolan yang
keras, bila digerakkan agak sukar bergerak dan dapat menyebar ke tempat
jauh ke paru-paru, liver maupun tulang. Kalau ukuran kanker sudah begitu besar, dapat menyebabkan borok dan perdarahan pada kulit diatasnya.
Metode
diagnosis yang paling umum selain pemeriksaan klinis, adalah dengan
pemeriksaan biopsi, bisa dapat dengan biopsi aspirasi jarum halus (FNAB)
atau biopsi dari jaringan tumor langsung berupa biopsi insisi yaitu
biopsi dengan mengambil jaringan tumor sebagian sebagai contoh bila
ukuran tumornya besar. Bila ukuran tumor
kecil, dapat dilakukan biopsi dengan pengangkatan seluruh tumor.
Jaringan hasil biopsi diperiksa oleh dokter patologi anatomi, dan dapat
diketahui apakah tumor jaringan lunak yang jinak atau ganas. Bila ganas,
dapat juga dilihat dan ditentukan jenis subtipe histologis tumor
tersebut, yang sangat berguna untuk menentukan tindakan selanjutnya.
Bila
diagnosis sudah ditegakkan, maka penanganannya tergantung pada jenis
tumor jaringan lunak itu sendiri. Bila jinak, maka cukup hanya
benjolannnya saja yang diangkat dan tidak ada tindakan tambahan lainnya. Bila
tumor jaringan lunak hasilnya ganas atau kanker, maka pengobatannya
bukan hanya tumornya saja yang diangkat, namun juga dengan jaringan
sekitarnya sampai bebas tumor menurut kaidah yang telah ditentukan,
tergantung dimana letak kanker ini. Tindakan pengobatannya adalah berupa
operasi eksisi luas. Penggunaan
radioterapi dan kemoterapi hanyalah sebagai pelengkap, namun responsnya
kurang begitu baik, kecuali untuk jenis kanker jaringan lunak yang
berasal dari otot yang disebut embrional rhabdomyosarcoma. Untuk
kanker yang ukurannya besar, setelah operasi, ditambah dengan
radioterapi. Pada kanker jaringan lunak yang sudah lanjut, dengan ukuran
yang besar, resiko kekambuhan setelah dilakukan tindakan operasi masih
dapat terjadi. Oleh karena itu setelah operasi biasanya penderita harus
sering kontrol untuk memonitor ada tidaknya kekambuhan pada daerah
operasi ataupun kekambuhan ditempat jauh berupa metastasis di paru,
liver atau tulang.
Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan abnormal yang disebabkan oleh neoplasma dan nonneoplasma.
Soft Tissue Tumor (STT) adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel-selnya tidak tumbuh seperti kanker. (http://www.dinkes.kalbar.go.id/).
Jadi kesimpulannya, Soft Tissue Tumor (STT) adalah suatu benjolan atau pembengkakan abnormal yang disebabkan pertumbuhan sel baru.
2. Etiologi
Menurut (http://emedicine.medscape.com), etiologi Soft Tissue Tumor :
-Kondisi genetik
Ada
bukti tertentu pembentukan gen dan mutasi gen adalah faktor
predisposisi untuk beberapa tumor jaringan lunak, dalam daftar laporan
gen yang abnormal, bahwa gen memiliki peran penting dalam diagnosis.
-Radiasi
Mekanisme yang patogenic adalah munculnya mutasi gen radiasi-induksi yang mendorong transformasi neoplastic.
Mekanisme yang patogenic adalah munculnya mutasi gen radiasi-induksi yang mendorong transformasi neoplastic.
-Lingkungan carcinogens
Sebuah asosiasi antara eksposur ke berbagai carcinogens dan setelah itu dilaporkan meningkatnya insiden tumor jaringan lunak.
-Infeksi
Infeksi virus Epstein-Barr dalam orang yang kekebalannya lemah juga akan meningkatkan kemungkinan tumor pembangunan jaringan lunak.
Infeksi virus Epstein-Barr dalam orang yang kekebalannya lemah juga akan meningkatkan kemungkinan tumor pembangunan jaringan lunak.
-Trauma
Hubungan antara trauma dan Soft Tissue Tumors nampaknya kebetulan. Trauma mungkin menarik perhatian medis ke pra-luka yang ada.
Hubungan antara trauma dan Soft Tissue Tumors nampaknya kebetulan. Trauma mungkin menarik perhatian medis ke pra-luka yang ada.
3. Anatomi fisiologi
Menurut (blog.asuhankeperawatan.com/materilengkap), jaringan
lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang
serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara
lain adalah otot, tendon, jaringan ikat, dan jaringan lemak.
Menurut Evelyn C. Pearce (2008:15), anatomi fisiologi jaringan lunak adalah sebagai berikut :
–Otot
Otot
ialah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu berkontraksi
bergerak. Otot terdiri atas serabut silindris yang mempunyai sifat yang
sama dengan jaringan yang lain, semua ini diikat menjadi berkas-berkas
serabut kecil oleh sejenis jaringan ikat yang mengandung unsur
kontraktil
-Tendon
Tendon
adalah pengikat otot pada tulang, tendon ini berupa serabut-serabut
simpai yang berwarna putih, berkilap, dan tidak elastis.
-Jaringan ikat
Jaringan ikat melengkapi kerangka badan, dan terdiri dari jaringan areolar dan serabut elastic.
Tanda dan Gejala
Menurut (http://blog.asuhankeperawatan.com/materilengkap),
tanda dan gejala tumor jaringan lunak tidak spesifik, tergantung pada
lokasi dimana tumor berada, umumnya gejalanya berupa adanya suatu
benjolan dibawah kulit yang tidak terasa sakit. Hanya sedikit penderita
yang mengeluh sakit, yang biasanya terjadi akibat perdarahan atau
nekrosis dalam tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan pada
saraf-saraf tepi.
Menurut (http://en.wikipedia.org/wiki/Soft_tissue_tumor),
dalam tahap awal, jaringan lunak tumors biasanya tidak menimbulkan
gejala karena jaringan lunak yang relatif elastis, tumors dapat tumbuh
lebih besar, mendorong samping jaringan normal, sebelum mereka merasa
atau menyebabkan masalah. kadang gejala pertama biasanya gumpalan rasa
sakit atau bengkak. dan dapat menimbulkan gejala lainnya, seperti sakit
atau rasa nyeri, karena dekat dengan menekan saraf dan otot. Jika di
daerah perut dapat menyebabkan rasa sakit abdominal umumnya menyebabkan
sembelit.
5. Patofisiologi
Menurut (blog.asuhankeperawatan.com/materilengkap), pada umumnya tumor-tumor jaringan lunak Soft Tissue Tumors (STT) adalah
proliferasi masenkimal yang terjadi di jaringan nonepitelial
ekstraskeletal tubuh. Dapat timbul di tempat di mana saja, meskipun
kira-kira 40% terjadi di ekstermitas bawah, terutama daerah paha, 20% di
ekstermitas atas, 10% di kepala dan leher, dan 30% di badan.
Menurut
(http://emedicine.medscape.com/article/1253816-overview), tumors
jaringan lunak tumbuh centripetally, meskipun beberapa tumor jinak,
seperti serabut luka. Setelah tumor mencapai batas anatomis dari
tempatnya, maka tumor membesar melewati batas sampai ke struktur
neurovascular. Tumor jaringan lunak timbul di lokasi seperti lekukan.
Menurut (http://darryltanod.blogspot.com/2008/11), proses alami dari kebanyakan tumor ganas dapat dibagi atas 4 fase yaitu :
-Perubahan ganas pada sel-sel target, disebut sebagai transformasi.
-Pertumbuhan dari sel-sel transformasi.
-Invasi lokal.
-Metastasis jauh.
6. Diagnosis
Menurut (http://en.wikipedia.org/wiki/Soft_tissue_tumor),
satu-satunya cara yang handal untuk menentukan apakah suatu jaringan
lunak itu jinak atau ganas adalah melalui biopsi. Karena itu, semua
jaringan lunak yang bertambah besar harus biopsi. Biopsi dapat diperoleh
melalui biopsi jarum atau biopsi dengan bedah. Selama prosedur ini,
tenaga kesehatan membuat sebuah pengirisan atau menggunakan jarum khusus
untuk mengambil sampel jaringan tumor dan diteliti lewat mikroskop.
Setelah pemeriksaan tersebut dapat ditemukan jinak atau ganasnya sebuah
tumor dan dapat menentukan tingkatannya.
Menurut (http://blog.asuhankeperawatan.com/materilengkap), metode
diagnosis yang paling umum selain pemeriksaan klinis adalah pemeriksaan
biopsi, bisa dapat dengan biopsi aspirasi jarum halus (FNAB) atau
biopsi dari jaringan tumor langsung berupa biopsi insisi yaitu biopsi
dengan mengambil jaringan tumor sebagian sebagai contoh bila ukuran
tumornya besar. Bila ukuran tumor kecil, dapat dilakukan biopsi dengan
pengangkatan seluruh tumor. Jaringan hasil biopsi diperiksa oleh ahli
patologi anatomi dan dapat diketahui apakah tumor jaringan lunak itu
jinak atau ganas. Bila jinak maka cukup hanya benjolannya saja yang
diangkat, tetapi bila ganas setalah dilakukan pengangkatan benjolan
dilanjutkan dengan penggunaan radioterapi dan kemoterapi.
7. Penatalaksanaan
Menurut (http://en.wikipedia.org/wiki/Soft_tissue_tumor),
secara umum, pengobatan untuk jaringan lunak tumors tergantung pada
tahap dari tumor. Tahap tumor yang didasarkan pada ukuran dan tingkatan
dari tumor. Pengobatan pilihan untuk jaringan lunak tumors termasuk
operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi.
· -Bedah
adalah yang paling umum untuk perawatan jaringan lunak tumors. Jika
memungkinkan, dokter akan menghapus kanker dan margin yang aman dari
jaringan sehat di sekitarnya. Penting untuk mendapatkan margin bebas
tumor untuk mengurangi kemungkinan kambuh lokal dan memberikan yang
terbaik bagi pembasmian dari tumor. Tergantung pada ukuran dan lokasi
dari tumor, mungkin, jarang sekali, diperlukan untuk menghapus semua
atau bagian dari lengan atau kaki.
· -Terapi
radiasi dapat digunakan untuk operasi baik sebelum atau setelah shrink
Tumors operasi apapun untuk membunuh sel kanker yang mungkin tertinggal.
Dalam beberapa kasus, dapat digunakan untuk merawat tumor yang tidak
dapat dilakukan pembedahan. Dalam beberapa studi, terapi radiasi telah
ditemukan untuk memperbaiki tingkat lokal, tetapi belum ada yang
berpengaruh pada keseluruhan hidup.
· -Kemoterapi
dapat digunakan dengan terapi radiasi, baik sebelum atau sesudah
operasi untuk mencoba bersembunyi di setiap tumor atau membunuh sel
kanker yang tersisa. Penggunaan kemoterapi untuk mencegah penyebaran
jaringan lunak tumors belum membuktikan untuk lebih efektif. Jika kanker
telah menyebar ke area lain dari tubuh, kemoterapi dapat digunakan
untuk Shrink Tumors dan mengurangi rasa sakit dan menyebabkan
kegelisahan mereka, tetapi tidak mungkin untuk membasmi penyakit.
Menurut (blog.asuhankeperawatan.com/materilengkap), penanganan pada Soft Tissue Tumor (STT) adalah sebagai berikut :
Terapi Medis
Terapi medis termasuk eksisi endoskopik tumor di traktus gastrointestinal bagian atas misalnya: esophagus, perut (stomach), dan duodenum atau colon.
Terapi Pembedahan (Surgical Therapy)
Pembedahan (complete surgical excision) dengan kapsul sangatlah penting untuk mencegah kekambuhan setempat (local recurrence). Terapi tergantung lokasi tumor. Pada lokasi yang tidak biasanya, pemindahan lipoma menyesuaikan tempatnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar