Selasa, 21 Mei 2013

LAPORAN PENDAHULUAN Alergi Urtikaria

Urtikaria (urticaria, biduran, kaligata, liman) adalah reaksi alergi (melibatkan pembuluh darah atau vaskuler) pada kulit (dan mukosa) yang ditandai dengan bentol-bentol (adakalanya hanya berupa bercak merah) pada kulit, berwarna merah atau berwarna keputihan dan gatal, sebagai akibat pembengkaan (edema) interseluler.
Berdasarkan waktunya, urtikaria dapat berlangsung singkat (akut, kurang dari 6 minggu), lama (kronis, lebih 6 minggu) dan berulang (kambuhan).
ANGKA KEJADIAN
Berdasarkan angka kejadiannya, disebutkan bahwa sekitar 15-20% populasi mengalami urtikaria dalam masa hidupnya.
Kemungkinan mengalami urtikaria, tidak ada perbedaan ras dan umur (terbanyak pada kelompok umur 40-50 an) . Hanya saja, pada urtikaria kronis (berulang dan lama), lebih sering dialami pada wanita (60%).
JALAN CERITA (maaf, lebih enak gini ketimbang nulis patofisiologi)
Singkatnya, urtikaria terjadi sebagai akibat pelebaran pembuluh darah (istilah kerennya: vasodilatasi) dan peningkatan kepekaan pembuluh darah kecil (kapiler) sehingga menyebabkan pengeluaran cairan (transudasi) dari membran pembuluh darah, akibatnya terjadi bentol pada kulit. Kondisi ini dikarenakan adanya pelepasan histamin yang dipicu oleh paparan alergen (bahan atau apapun pencetus timbulnya reaksi alergi).
Adapun pelepasan histamin terjadi melalui 2 mekanisme: (1) mekanisme imunologi, yakni reaksi hipersensitivitas type 1 atau adakalanya type 3; (2) mekanisme non-imunologi, (liberator histamin) yakni reaksi yang bersifat fisik.
PENYEBAB
Pada urtikaria akut (berlangsung beberapa jam hingga kurang dari 6 minggu), biasanya dapat diketahui penyebabnya dengan mengamati terjadinya urtikaria, sedangkan pada urtikaria kronis (berlangsung lebih 6 minggu walaupun udah diobati) dan berulang biasanya sulit diketahui penyebabnya.
Faktor Pencetus terjadinya urtikaria, antara lain: makanan tertentu, obat-obatan, bahan hirupan (inhalan), infeksi, gigitan serangga, faktor fisik, faktor cuaca (terutama dingin tapi bisa juga panas berkeringat), faktor genetik, bahan-bahan kontak (misalnya: arloji, ikat pinggang, karet sandal, karet celana dalam, dll) dan faktor psikis.
TANDA TANDA
Gejala atau tanda-tanda urtikaria mudah dikenali, yakni bentol atau bercak meninggi pada kulit, berwarna merah dan berwarna keputihan jika ditekan, gatal, dengan berbagai variasi bentuk dan ukuran.
Penampakan urtikaria beragam, mulai yang ringan berupa bentol merah dan gatal hingga yang agak heboh yakni bengkak pada kelopak mata (bisa satu mata atau keduanya), bibir membengkak (tambah seksi kali ya), daun telinga menebal dan adakalanya disertai perut mulas serta rasa demam.
Supaya gak berkepanjangan, kita loncati aja bab bentuk-bentuk klinis urtikaria dan lain-lain, langsung skip ke pengobatan dan serba-serbi seputar urtikaria. :P *dasar males nulis*
PENGOBATAN
Pada prinsipnya penatalaksanaan terbaik pada urtikaria adalah menghindari faktor penyebabnya, namun pada kenyataannya tidaklah mudah. Lha gimana, wong tiba-tiba si bentol merah langsung muncul tanpa peringatan sehingga sulit mengamati faktor penyebabnya. Kadang penyebabnya dapat diketahui tapi sulit dihindari, misalnya cuaca dingin, debu rumah, dll. Pada urtikaria akut dan ringan biasanya mudah disembuhkan tanpa atau dengan obat-obatan.
Obat-obat yang lazim digunakan, diantaranya:
(1) Antihistamin (H1):
  • Diphenhydramine injeksi. Dosis dewasa: 10-20 mg per dosis, diberikan 3-4 kali sehari, dosis anak: 0,5 mg per kg berat badan per dosis, diberikan 3-4 kali sehari.
  • Hydroxyne HCl (bestalin). Dosis dewasa: 25 mg, diberikan 3-4 kali sehari, dosis anak: 0,5 mg per kg berat badan per dosis, diberikan 3 kali sehari.
  • Cetirizine 10 mg (cetymin, cirrus, estin, falergi, histrine, ryzen, dll), diminum 1×1 sehari.
  • Loratadine 10 mg (alernitis, anlos, clarihis, claritin, clatatin, inclarin, rahistin, dll), diminum1x1 sehari.
  • Mebhydrolin napadisylate 50 mg (interhistin, tralgi, zoline, dll), diminum 3×1 sehari.
  • Dan masih banyak lagi yang lainnya … :D
Efek samping antihistamin pada umumnya ngantuk, karenanya sebaiknya tidak minum antihistamin saat akan beraktifitas, … ntar pulesss ketiduran…. ehm… ;)
(2) Kombinasi setroid dan antihistamin, (misalnya: alegi, colergis, dextafen, exabetin, lorson, zestam, dll), diminum 3×1 sehari.
(3) Ephedrin HCl, biasanya digunakan sebagai kombinasi atau sebagai pengganti injeksi adrenalin.
(4) Adrenalin injeksi. Digunakan untuk kasus yang berat dan perlu penanganan segera. (dosis dewasa: 0,3-0,5 ml per dosis dan dapat diulang 15-30 menit; dosis anak: 0,1-0,3 ml setiap kali pemberian).
Sekali lagi, jenis obat di atas hanya contoh. Mungkin ada yang bertanya, gimana kalo make CTM (chlortrimeton) untuk pertolongan pertama ? Boleh, syukur kalo dengan itu udah sembuh.
FAQ SEPUTAR URTIKARIA
Berikut ini adalah cuplikan (sebagian) serba-serbi terkait urtikaria berdasarkan keseharian dan pertanyaan-pertanyaan di halaman tanya jawab maupun via email.
Apakah air kelapa bisa digunakan untuk obat urtikaria ? … Maaf, gak tahu … kalo yang ringan, gak diobati akan sembuh sendiri dalam beberapa jam (asalkan tahan gatal).
Bolehkan minum air kelapa untuk obat urtikaria? … Boleh, minum apapun boleh yang penting gak beralkohol. Dan yang lebih penting lagi, gak perlu repot-repot manjat kelapa malem-malem, ntar kalo jatuh malah runyam.
Dulu gak pernah biduran, koq bisa tiba-tiba biduran sih ? … Bisa saja, reaksi alergi dapat muncul kapan saja dan di mana saja tanpa pemberitahuan. Ini terjadi karena sistem imunologi kita bereaksi berlebihan terhadap alergen yang dulunya gak menyebabkan reaksi alergi.
Apakah orang yang mudah urtikaria berarti memiliki daya tahan tubuh yang lemah ? … Enggak lah … walaupun imunologi bisa diartikan daya ketahanan tubuh tapi bukan berarti orang yang mengalami reaksi alergi lantas merasa memiliki daya tahan tubuh yang lemah, bukan! Pengertian reaksi alergi terkait sistem imunologi kamsudnya tubuh kita bereaksi berlebihan. Ilustrasinya, suatu alergen (pencetus timulnya reaksi alergi) yang pada orang lain tidak menimbulkan apa-apa, tapi pada orang tertentu dapat menimbulkan reaksi alergi karena dianggap “musuh”, selanjutnya alergen tersebut diikat oleh antibodi dan terbentuklah suatu ikatan kompleks antigen-antibodi, sehingga memicu pengeluaran hitamin yang menimbulkan reaksi alergi … gitu deh jalan ceritanya.
Biduran bahaya ga sih ? … Gaaakkk … gak bahaya, tapi guatelnya boooo, mana tahan. Kecuali kalo sampe terjadi syok anafilaktif, perlu penanganan khusus … tapi yang ini sangat jarang.
Apakah obat-obat di atas dapat dibeli di apotik ? … Silahkan dicoba :P
Biduran koq bandel, udah diobati macam-macam obat masih gak ilang-ilang, kenapa ??? … Hmmm, … termasuk urtikaria berulang, ato urtikaria kronis (kalo lebih 6 minggu) … silahkan sedekah ke dokter terdekat. ;)
Amankan minum obat untuk menaggulangi urtikaria pada kehamilan dan menyusui ? … Aman.
Apakah minum obat kombinasi steroid dalam jangka lama dapat menimbulkan efek samping ? … iya. Salah satu efek sampingnya, dapat terjadi pembengkakan (edema) pada wajah atau seluruh tubuh karena adanya retensi Natrium dan air. Untuk menanggulanginya hendaknya ke dokter *halah*, agar dapat diberikan obatnya dan diberikan petunjuk tata cara minum obat jangka panjang (menggunakan metode tappering off).
Masih banyak pernik-pernik terkait biduran (urtikaria) yang berkembang di masyarakat maupun di ruang praktek para dokter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar